14:47:00

Seperti yang kita ketahui, permukaan muka bumi memiliki bentuk yang tidak rata. Keadaan ini diperngaruhi oleh dua tenaga besar dari alam itu sendiri. Kedua tenaga itu di definisikan berdasarkan darimana tenaga itu berasal. Tenaga yang berasal dari luar muka bumi dinamakan dengan tenaga eksogen, sedangkan tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut dengan tenaga endogen.


A. Tenaga Endogen
Merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun (konstitutif). Tenaga ini meliputi tenaga tektonik, tenaga gempa bumi, dan tenaga vulkanik.

1. Tenaga Tektonik
Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya pergeseran dan perubahan letak lapisan batuan baik secara vertikal (epirogenetik) maupun horizontal (orogenetik).
Epirogenetik yaitu gerakan naik turunnya lapisan kulit bumi dalam waktu yang relatif lambat dan meliputi daerah yang luas. Sedangkan orogenetik yaitu pergeseran lapisan kulit bumi secara cepat dan meliputi wilayah yang sempit.

a) Patahan atau Retakan
Bidang tempat retak atau patahnya kulit bumi disebut bidang patahan. Bidang yang mengalami pergeseran disebut sesar (fault).

b)Lipatan
Terjadi karena adanya tenaga endogen yang bekerja pada satu garis dalam lapisan sedimen.

2. Gempa Bumi
Merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a) Berdasarkan Penyebabnya
• Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi akibat pergerakan lempeng-lempeng bumi.
• Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi akibat aktivitas gunug api.
• Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat adanya rongga di bawah pemukaan bumi.
• Gempa tumbukan, yaitu gempa yang disebaban oleh jatuhnya meteor.

b) Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum
• Gempa dalam, jarak pusat gempa terletak antara 300 sd 700 km di bawah permukaan bumi.
• Gempa sedang, jarak pusat gempa terletak antara 100 sd 300 km di bawah permukaan bumi.
• Gempa dangkal jarak pusat gempa terletak kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.

c) Berdasarkan Bentuk Episentrum
• Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya garis, misalnya gempa tektonik.
• Gempa sentral, yaitu gempa yan episentrumnya titik, misalnya gempa vulkanik dan runtuhan.

d) Berdasarkan Jarak Episentrum
• Gempa setempat/lokal, yaitu gempa yang episentrumnya kurang dari 10.000 km
• Gempa jauh, yaitu gempa yang episentrumnya sekitar 10.000 km.
• Gempa sangat jauh, yaitu gempa yang episentrumnya lebih dari 10.000 km.

e) Berdasarkan Letak Episentrum
• Gempa darat, yaitu gempa yang episentrumnya terletak di darat.
• Gempa laut, yaitu gempa yang episentrumnya terletak di laut.

3. Tenaga Vulkanik
Merupakan tenaga yang dihasilkan atau diakibatkan oleh aktivitas magma/gunung api.

a) Intrusi Magma
Merupakan penerobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi tetapi tidak sampai ke permukaan. Bentukan akibat dari intrusi magma antara lain sebagai berikut:
• Batolit, batuan beku yang terbentuk di dapur magma.
• Lakolit, magma yang masuk di antara lapisan batuan menekan ke atas sehingga bentuknya menjadi cembung dengan dasar rata.
• Sill, magma yang menyusup di antara kedua lapisan batuan tetapi mengalami proses pembekuan sebelum mencapai permukaan.
• Gang, bentukan intrusi magma menerobos celah yang sempit.
• Diatrema atau korok, bentukan intrusi magma yang terjadi pada lubang kepundan (diatrema).
• Apofisa, cabang dari gang.

b) Ekstrusi Magma (Erupsi)
Merupakan penerobosan magma sampai ke permukaan bumi. Berdasarkan sifat letusannya, ekstrusi magma (erupsi) dibagi menjadi:

1) Erupsi eksplosif, yaitu keluarnya magm melalui ledakan akibat tekanan gas yang sangat kuat. Biasanya pada erupsi ini mengeluarkan material yang bersifat cair seperti lava.

2) Erupsi efusif, yaitu keluarnya magma melalui lelehan (bukan ledakan). Biasanya pada erupsi ini mengeluarkan material cair dengan sedikit material padat yang memiliki ukuran besar.


B. Tenaga Eksogen
Merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak (destruktif) terhadap permukaan bumi.

1. Pelapukan
Proses penghancuran batuan dari ukuran yang besar ke ukuran yang lebih kecil. Pelapukan dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya cuaca, iklim, temperatur, ulah manusia, dan pengaruh secara kimiawi. Macam- macam pelapukan adalah sebagai berikut:

a) Pelapukan Mekanik Fisis
Contoh proses terjadinya pelapukan mekanik fisis:
• Pembekuan air di celah-celah batuan atau di dalam tanah.
• Pengkristalan air garam pada siang hari, airnya akan menguap dan garam tersebut mengkristal.
• Perbandingan temperatur yang sangat tinggi, seperti di daerah gurun, perbedaan temperatur antara siang hari dan malam hari sangat tinggi.

b) Pelapukan Biologis
Merupakan penghancuran batuan yang disebabkan oleh hewan, tumbuhan, dan manusia. Pelapukan oleh hewan misalnya cacing tanah, serangga, dan lainnya. Pelapukan oleh tumbuhan misalnya akar tumbuhan dapat menghancurkan batuan yang dilewatinya. Pelapukan oleh manusia misalnya kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya.

c) Pelapukan Kimiawi
Pelapukan yang terjadi di Indonesia pada umumnya terjadi di daerah kapur (karst). Pada batuan kapur banyak terdapat retakan, dan pada saat hujan turun, air hujan itu akan melalui retakan-retakan tersebut yang mengakibatkan pelarutan secara kimawi.

2.Erosi
Merupakan proses pengikisan dan pengangkutan partikel-partikel batuan dari satu tempat ke tempat yang lain. Berdasarkan tenaganya, erosi dibedakan menjadi:

a) Erosi Oleh Angin
Proses erosi yang yang disebabkan oleh angin disebut deflasi. Eosi ini pad umumnya terjadi di daerah yang kering seperti gurun pasir atau pantai berpasir. Selain deflasi, di gurun perpasir juga terjadi korasi, yaitu angin yang mengangkut pasir sehingga mengikis batuan yang ada di daerah tersebut.

b) Erosi Oleh Air
Saat jatuhnya air hujan, material seperti batuan akan terhancurkan sedikit demi sedikit dan terhempaskan bersama percikan air hujan. Hujan mampu menghanyutkan partikel pertikel batuan yang telah terhancurkan.

c) Erosi Oleh Gletser/Es
Material hasil gletser akhirnya terendapkan pada ujung gletser pada saat gletser mulai mencair. Hasil endapan oleh gletser disebut moraine. Erosi oleh gletser ini disebut juga eksarasi.

d) Erosi Oleh Air Laut
Gelombang laut yang bergerak ke arah pantai dapat mengikis dan memindahkan material yang yang ada di pantai ke sekitarnya. Erosi ini disebut juga abrasi. Proses erosi yang terjadi di dasar laut dapat mengakibatkan relief yang ada di dasar laut lebih halus daripada yang ada di daratan.

3.Sedimentasi
Merupakan proses pengendapan material batuan hasil erosi air, angin, air laut, dan gletser. Hasil dari erosi-erosi tersebut biasanya akan terendapkan di daerah yang lebih rendah. Macam- macam sedimentasi yaitu:

a) Sedimentasi Oleh Angin
Sedimentasi ini membentuk beberapa penampakan, di antaranya:
• Sand dunes, gundukan pasir di tepi pantai.
• Tanah loss, debu yang mengendap di sekitar guun pasir.
• Barchan, gundukan pasir berbentuk tapal kuda.

b) Sedimentasi Oleh Sungai
Material batuan yang terbawa oleh aliran sungai akan mengendap, pengendapan terus-menerus dalam waktu yang lama menyebabkan terbentukya beberapa bentuk alam seperti delta, meander, dan lainnya.

c) Sedimentasi Oleh Gletser
Wujudnya berupa gundukan batuan yang tertinggal di ujung gletser. Contohnya morena, esker, dan lainnya.

d) Sedimentasi Oleh Gelombang Laut
Wujud sedimentasi oleh gelombang laut berupa tanggul pantai atau biasa disebut beach ridge. Tanggul pantai cocok biasanya untuk lokasi pemukiman. 

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkan Komentar